Minggu, 25 Mei 2014

Ketep Pass

Selasa, 18 Februari 2014

Ini adalah tempat dimana bisa melihat 2 puncak gunung sekaligus yaitu Merbabu dan Merapi atau biasa disebut double M dengan jarak yang lumayan dekat. Kawasan Ini termasuk ke dalam wilayah Solo-Selo-Borobudur.
Gunung Merbabu tampak dari Ketep Pass
Gunung Merapi tampak dari Ketep Pass
Ketep Pass ini tepatnya terletak di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Orang banyak bilang Ketep Pass merupakan gardu pandang untuk melihat Gunung Merapi dan Merbabu dan juga disini kita bisa melihat pemandangan lainnya. Disini juga terdapat "Ketep Volcano Theatre" dimana kita dapat melihat film dokumenter tentang letusan merapi, hanya dengan membayar Rp 5.000/orang.
Selain ini juga terdapat Museum. Hanya membayar Rp 3.000/ orang kita sudah dapat melihat-lihat yang ada di dalam museum tersebut. Disini juga terdapat banyak warung yang menjual makan dan minum. Untuk harga tiket masuk ke Ketep Pass sangat terjangkau hanya Rp 7.500,00 perorang dan ditambah biaya parkir yaitu Rp 2.000,00 untuk kendaraan roda dua.
Ada 3 rute yang bisa di lewati yaitu yang biasa disebut jalur SSB (Solo – Selo – Borobudur). Jika pengunjung berasal dari Yogyakarta bisa melewati Muntilan, Magelang. Sampai Gulon silahkan berbelok ke kanan – Ngadipuro – Senowo – Sawangan – Ketep, waktu yang dibutuhkan sekitar 1 – 2 jam dengan jarak tempuh lebih dari 40 km. atau jalur yang lain dari Yogyakarta bisa menuju Mungkid belok kanan ke Pagersari – Gondowangi – Ketep sekitar 50 km ditempuh dalam waktu lebih dari 2 jam. 
Apabila dari arah kota Solo (Surakarta) seperti saya, silahkan untuk menuju Kabupaten Boyolali. Dari Boyolali menuju Ketep Pass jaraknya 35 km bisa ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit. Rute yang harus dilewati adalah Boyolali – Cepogo – Selo – Musuk - Ketep Pass. 
Jika pengunjung berasal dari Semarang silahkan menuju kota Salatiga, dari Salatiga ke Ketep Pass bisa ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam dengan kecepatan normalsekitar 50 km melewati Getasan melewati obyek wisata Kopeng – Gablak – Pakis - Ketep Pass.

Rabu, 21 Mei 2014

Gunung Ciremai

Salam Lestari, Salam Rimba

Sabtu, 17 Mei 2014


Gunung Ciremai yaitu gunung tertinggi dijawa barat atau atap nya jabar, mempunyai ketinggian 3078 mdpl. Sampai saat ini gunung ciremai masih aktif dan terus mengeluarkan asap belerang pada kawahnya. Gunung ciremai memiliki banyak jalur pendakian yaitu via linggarjati, palutungan dan apuy.

Kali ini saya bersama pacar saya Eldesi Medisa dan 5 teman saya Nagib, Sani, Yogi dan 2 barengan mendaki lewat jalur apuy, desa arga mukti, kec. argapura majalengka. Jalur apuy saya pilih karena jalur ini lah yang paling enak dan cepat dibanding jalur jalur yang lain.


Perjalanan saya mulai dari Bandung-Majalengka dengan menggunakan Elf dan turun di terminal maja. Dari terminal maja naik mobil pickup menuju balai desa dan sampai post 1, dimana ada petunjuk menuju wisata airterjun muara jaya jalan lurus terus sampai pada desa terakhir yakni argamukti. Desa ini memiliki keinggian 1204 mdpl. Pos pendakian berada dekat dengan balai desa, yang mana dikelola oleh dinas kehutanan. Dari Balai Desa menuju post 1 dapat di tempuh dengan pickup dengan waktu sekitar 1 jam.
Gerbang Post 1
Setelah tiba di pos 1 sekitar pukul 04.00 saya dan teman-teman langsung melakukan perjalan menuju pos II (Blok Arban). Jalan dari gerbang ambil ke arah kiri, dari sini  ke pos II (arban) sekitar 30-45 menit. Sekitar beberapa meter dari pos II kita berhenti sejenak untuk sholat subuh. Pos ini memiliki ketinggian 1614 mdpl.
Pos II (Arban)
Pos II (Blok Arban) menuju Pos III (Tegal Masawa)
Jalan mulai menanjak melewati pohon besar, akar dan tanah yang licin. Selama perjalanan banyak menemukan ranjau (Ulat bergelantungan) jadi hati hati takut kena ulat. Pemandangan cukup bagus dengan pohon yang sudah diselimuti lumut dan kicauan burung yang merdu menemani perjalanan pagi itu. Pos ini berada di ketinggian 2400 mdpl. Jarak dari pos II ke III cukup jauh, karna kita santai hingga menempuh skitar 90-100 menit.
Pos III Harkos
Disini tempat kita beristirahat 2 jam tidur sejenak, makan dan ngopi. Sekitar pukul 10.00 kita melanjutkan perjalanan dan baru menemukan pos III yang sebenar nya :D. Kita berhenti sejenak sambil menunggu teman kita dan foto-foto. Selama perjalanan banyak menemukan tempat yang cukup untuk beristirahat dan banyak menemukan bonus.
Pos III
Pohon yg sudah di selimuti lumut hijau
Pos III menuju pos IV (Tegal Jamuju)
Mulai dari pos III 2 orang teman kita duluan ke pos VI untuk mencari lahan camp. Tidak jauh berbeda jalan menuju pos IV hampir sama, kita masih menemukan pepohonan yang rapat dan berselimut lumut dan track yang lumayan terjal. 
Masih suasana yang sama
Pos IV
Disini kita cuma istirahat minum sebentar untuk persiapan menuju pos V yang terjal dan menghabiskan cukup tenaga.
Pos IV ke Pos V (Sanghyang Rangkah)
Track ini cukup menguras tenaga karna track nya yang cukup terjal di bandingkan sebelum nya namun agak sedikit terbuka. Beberapa kali berhenti untuk minum dan meluruskan kaki karna cukup melelahkan. Setelah sampai di pos V kita istirahat tiduran sebentar sambil meluruskan kaki.
Pos V
Walau hanya 5 menit
Pos ini merupakan pos yang paling luas di bandingkan dengan pos-pos sebelumnya. Pos ini sudah terbuka, anda bisa sambil melihat ke arah puncak karna sudah keliatan jelas. Kata bapak-bapak yang saya berjumpa, di  pos ini ada sumber mata air yang cukup besar tapi agak sedikit turun ke bawah, saya sendiri juga ga tau. Pos ini berada di ketinggian 2800 mdpl.
Perjalanan kami lanjutkan menuju pos VI (Goa Walet)
Perjalanan sudah mulai terbuka, tidak terdapat pohon-pohon yang tinggi lagi, dan akan menemukan pohon edelwais. Sesekali jalan mulai menyempit dan cukup licin. Setiap beberapa menit sekali saya berhenti istirahat, mungkin karna kelelahan belum makan dan cuaca yang panas.
Track yg di lewati
Sepatu perjuangan beberapa gunung hingga Ciremai
Terlihat puncak :)
Kemudian kita akan menemukan pertigaan yaitu antara jalur Palutungan dan Apuy. Sedikit ke atas anda akan menemukan 1 inmemoriam yang berada di tengah jalan.
Pertigaan
Setelah pertigaan ini kita mulai melewati berupa bekas aliran lahar yang membeku dengan kemiringan kurang lebih 450, kita juga melewati ladang edelwais yang cukup luas.
Dan tibalah kita di pos VI (Goa Walet)
di pos ini kita menemukan pendaki lain dari Depok, Tegal, dll. Disinilah tempat kita diriin tenda. Disini biasanya pada musim penghujan terdapat mata air dari rembesan goa, tetapi pada musim kemarau sumber air ini kering. Pos ini berada di ketinggian 2950 mdpl.
Pos VI
Goa Walet
Disini tempat kita camp, Saat sampai, diriin tenda, masak dan makan. Malam nya kita istirahat hingga esok pagi untuk memburu sunrise di puncak tertinggi.

Minggu, 18 Mei 2014  

Sekitar jam 04.30 udara yang begitu dingin di pagi itu, kami melakukan perjalanan menuju puncak. dari pos VI ke puncak dapat di tempuh sekitar 45 menit melewati tanjakan curam. Puncak gunung ciremai berupa sebuah tebing yang mengitari kawah dimana angin suka berhembus kencang dan kita dapat mengelilingi kawah sekitar 2 jam. Pagi itu kabut cukup tebal menyelimuti puncak dan kawah. Dari puncak juga dapat terlihat jelas puncak gunung slamet dan juga banyak terdapat inmemoriam.
Pasukan dari Bandung
Kebersamaan itu indah

Sekitar pukul 09.10 kami kembali turun ke tenda. Kemudian masak buat makan dan berkemas. Pukul 12.00 kami pun melakukan perjalanan turun melalui jalur apuy.

Rincian Bandung-Apuy :
- Elf Bandung-Terminal Maja Rp 25.000
- Terminal-Basecamp-Pos I Rp 150.000/pickup
- Registrasi Rp 10.000

Catatan :
- Jagalah alam kita jangan di rusak
- Jangan mengambil apapun kecuali foto dan vidio
- Jangan meninggalkan apapun kecuali jejak
#SalamSatuCangkir :D