Sabtu, 05 April 2014

Gunung Jayagiri

Jayagiri, Lembang
Seperti Lukisan :)

Kita mulai perjalanan dari Bandung dengan menggunakan motor tapi bisa juga menggunakan angkutan umum (angkot) dengan tujuan Terminal Ledeng Jl.Setiabudi. Dari terminal tersebut kita hanya perlu naik angkot satu kali (yang warna krem ) yaitu jurusan Ciroyom-Lembang atau Stasiun Halte-Lembang setelah itu kita turun persis di depan jalan Jayagiri yang ditandai dengan banyaknya tukang ojeg, tukang ketan bakar  dan plang penunjuk jalan Jayagiri  atau yang belum tahu cukup tanyakan saja pada supir atau keneknya untuk turun di Jayagiri ongkosnya pun cukup terjangkau Rp 5.000.
Setelah turun dari angkot kita harus berjalan menanjak di jalan desa Jayagiri. Sekitar 300 meter dari jalan kita akan menemukan Taman Junghuhn yang menjorok ke dalam sebuah jalan kecil di tengah pemukiman . Kemudian dari taman itu menuju gerbang jayagiri sekitar 700m. Taman yang sekaligus berfungsi sebagai makam dan tugu tersebut berada di area pemukiman penduduk. Untuk masuk taman tersebut tak dipungut biaya tapi diingat untuk tidak mengotorinya. Sedikit tentang sejarah junghuhn. Beliau bernama asli Dr. Franz Wilhelm Junghuhn, adalah seorang dokter dan peneliti alam, kelahiran Mansfeld-Prusia pada tahun 1820 dan meninggal di Lembang pada 24 April 1864.  Beliau ditugaskan sebagai inspektur untuk membudidayakan pohon kina disekitar Lembang ia pun membangun perkebunan kina bersama isteri dan puteranya.

Tetapi rupanya nasibnya kurang baik yang mewarnai tahun-tahun terakhir hidupnya hingga ia meninggal karena penyakit hepatitis. Seorang dokter asal Swiss, E. Haffter 1898 tiba di Lembang 34 tahun setelah meninggalnya Junghuhn melaporkan lebih dari dua juta pohon kina telah digunakan untuk produksi kinine (kina). Sampai pada tahun 40-an, menjelang pecahnya perang dunia kedua, perkebunan di sekitar Bandung menghasilkan bahan baku bagi 90 persen produksi kinine (kina) di seluruh dunia. Atas jasanya itu dibuatkan lah taman sekaligus tugu dan makam sebagai penghormatan kepada Junghuhn.
Minggu, 9 Maret 2014
Kita memulai perjalanan dengan beranggota 5 orang "saya, bebek (jefri), eyot (dony), Ismet (gendut), dan agit". Info dikit, Jayagiri memiliki ketinggian sekitar 1500 mdpl, walaupun ga tinggi-tinggi bener tapi lumayan buat Hiking. Untuk masuk ke Jayagiri kita mengeluarkan kocek sebesar Rp 5.000 untuk tiket dan Rp 5.000/motor untuk parkir. 
Memulai perjalanan, kita melalui jalan setapak yang cukup licin dan menanjak, kita juga bisa menikmati kesejukan udara di Jayagiri ditemani dengan pohon pinus di kiri kanan jalan. Setelah cukup lama kita menanjak, lumayan keringat bercucur dan membuat detak jantung lebih cepat akhirnya kita menemukan tempat istirahat berupa warung yang cukup besar yang menjajakan makanan seperti mie, gorengan, nasi ayam, nasi ikan, dll ibarat restaurant kecil di tengah hutan pinus.
Inilah track yg di lewati
Istirahat di depan restauran :D
Ngeunah euy
Kemudian setelah istirahat dan makan kita melanjutkan buat naik lagi ke atas dengan jarak tempuh sekitar 10 menit. Setelah sampai kita istirahat di bawah rindang nya pepohonan pinus, ada yang main poker dan pergi beli suluh (kayu bakar) untuk ngidupin api buat masak air. Saat pulang dari beli suluh saya pun terprosot saat mau naik karna postur tanah yang licin dan kayu pun berhamburan hahaha. Kemudian kami bersusah payah buat hidupin api tapi api tak kunjung hidup karna tidak ada yang membawa bahan bakar atau biasa untuk menghidupkan api tapi beberapa kali di coba dan akhir nya api bisa hidup di tangan bebek kemudian kita memasak air untuk membuat kopi dan susu.  Sambil nungguin air kita sambil eksis foto-foto. Tak lengkap kan kalo tanpa foto-foto saat kita berpergian. hhehe
Main poker
Ismet

Emo 2014

Bebekss 
Sekitar pukul 14.00 kita siap-siap untuk kembali turun dan pulang ke Bandung. Disaat perjalanan pulang banyak hal seru melihat salah seorang temen kita (Ismet) terpeleset hingga 12 kali (1 lusin) ahahha. Mungkin karna jalan yang cukup licin kali yah :D. Dan kita sampai di post kembali dengan selamat. Tak lupa kita bersyukur pergi dan pulang dengan kondisi yang sama walau agak lelah.
Saat pulang

Tidak ada komentar :

Posting Komentar